Pernyataan Prof Muladi ketua DPP Partai Golkar yang mengharuskan Sri Sultan yang dicalonkan oleh PDIP menjadi Wapres mendampingi Megawati Sukarnoputri, untuk dicabut keanggotaannya dari Partai Golkar dapat membahayakan stabilitas Partai Golkar yang sedang bersiap untuk bertarung pada pemilu legislatif.
Sri Sultan adalah tokoh panutan masyarakat Yogyakarta. Saya yakin bahwa suara bulat yang dihasilkan oleh DPD Yogyakarta untuk partai Golkar pada pemilu 2004 lalu dikarenakan oleh ketokohan dari Raja Jawa ini. Beliau adalah asset yang diincar oleh banyak partai. Dan saya juga berkeyakinan bukan karena prestasi beliau tapi karena ketokohan Sri Sultan yang dapat memboyong suara masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta.
Yang harus dilakukan oleh Partai golkar sekarang adalah lebih kepada konsolidasi internal tanpa harus terpengaruh dengan beberapa wacana dari partai lain dengan mengambil kadernya menjadi calon presiden maupun wakil presiden pada pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan datang. Bilamana perlu menjelang pemilu legislative ini DPP lebih mempererat hubungan dengan para tokoh seperti Sri Sultan, Fadel Muhammad,Yuddy Chrisnandy dll yang tujuannya semata-mata untuk menjaga keutuhan partai dan konsentrasi para caleg dalam memenangkan pemilu.
Apalagi maneuver yang di lakukan oleh Sri Sultan juga belum jelas. Masih belum ada pernyataan apakah bersedia atau tidak untuk menjadi cawapres Megawati Sukarnoputri. Jangan terlalu kuatir sehingga ikut larut dalam polemic yang dimunculkan oleh media massa. Sekali lagi media pandai unmtuk membuat kon flik agar ada news value menjelang pemilu 2009.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar